Friday, October 30, 2009

UK-Kes UNP Terbitkan Antologi Karya Sastra

Jumat, 11/09/2009 05:27 WIB

UK-Kes UNP Terbitkan Antologi Karya Sastra
sampul depan antologi Uk-kes
Di sela kegiatan buka bersama yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Kesenian (UK-Kes) UNP, juga diumumkan pemenang Kompetisi Penulisan Karya Sastra Tingkat Universitas, Kamis (10/9).

Kompetisi ini diadakan, tutur ketua UK-Kes, Bayu Agustari Adha, untuk terus menggiatkan dan melahirkan penulis-penulis yang potensial di UNP. Lomba yang diselenggarakan adalah penulisan cerpen dan puisi. Kegiatan ini telah berlangsung selama 6 bulan dengan kurator Ragdi F Daye (cerpen) dan Esha Tegar Putra (Puisi).

Pemenang dari kategori cerpen adalah Rio Fitra SY dan Andika Destika Khagen. Untuk puisi, Salmizul Fitria dan Fajar Marta.

Semua karya pemenang tersebut kemudian dibukukan menjadi antalogi bersama OASE. Beberapa karya yang layak muat, tutur Bayu, dimasukkan ke dalam antologi. Antologi bersama OASE memuat 4 buah cerpen dan 51 puisi.

Dalam sambutannya, kurator puisi, Esha Tegar Putra juga menyambut baik kehadiran antologi ini. “Ini merupakan kebanggaan kita semua,” tutur Esha. Esha yang juga mahasiswa Sastra Universitas Andalan (UNAND) ini bercerita, semasa ia menjadi ketua Hima di jurusannya, ia juga sempat ingin membuat sebuah antologi bersama. Namun, niat tersebut belum terwujud sampai sekarang. Dana menjadi kendala, meski UNAND terus ‘menelurkan’ penulis-penulis yang telah merambah nasional.(dik)

PEMENTASAN TEATER “OASE” UNIT KEGIATAN KESENIAN UNP

Teater oase Unit Kegiatan kesenian UNP kembali melakukan pementasan. Kali ini karya yang dipentaskan berjudul “misteri buah palapa” yang ditulis oleh Bayu Agustari Adha dan Jeffi Rangga. Karya ini dipentaskan pada acara malam apresiasi seni UK-KES UNP jum’at 15 Mei dan juga pada acara temu teater mahasiswa se-Sumatera pada tanggal 22 Mei di teater tertutup FBSS UNP.

“Misteri buah palapa” merupakan karya teater yang ingin mengeksplorasi tentang mitos buah palapa yang di ucapkan Gajah Mada yang berbunyi “saya tidak akan makan buah palapa sebelum menyatukan nusantara”. Dalam karya tersebut diceritakan suatu fenomena dimana nusantara yang terdiri dari beberapa pulau ini mengalami suatu perpecahan. Jadi disini dapat disimpulkan bahwa buah palapa itu belum dimakan oleh Gajah Mada karena nusantara memang belum menyatu.

Di dalam pementasan sendiri, pulau-pulau yang direpresentasikan diantaranya adalah pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan . Pulau Sumatera mengeluhkan masalahnya sendiri yakninya masalah budaya yang mulai hilang dimana budaya itu selama ini dibanggakan seperti kehidupan sosial dan adat yang biasanya hidup saling harga-menghargai menjadi kehidupan individualis yang lebih berorientasi pada kepentingan diri sendiri. Sementara pulau jawa mengemukakan masalah sesaknya pulau tersebut oleh manusia yang memiliki kerakusan sehingga pulau tersebut tertimpa bencana dari banjir sampai Lumpur panas. Hal ini meruntuhkan keadaan pulau Jawa yang tidak lagi “gemah ripah lo jinawi” dan pusat peradaban yang dulu damai kini berubah menjadi pulau yang tidak damai. Pulau Kalimantan sendiri meresahkan keadaan hutannya yang terus dicukur habis-habisan oleh tangan-tangan manusia. Kalimantan yang merupakan paru-paru dunia sekarang telah mengalami sesak nafas karena hutan-hutan penyegar pulau tersebut telah dibabat untuk kepentingan kaum-kaum tertentu. Dampaknya bukan hanya bagi Kalimantan , tapi juga kepada seluruh dunia yang akhirnya mengalami global warming. Disini dapat kita lihat bahwa masing-masing pulau dinusantara disibukkan oleh masalahnya sendiri sehingga melupakan persatuan yang dicita-citakan Gajah Mada. Dan akhirnya kitapun tidak tahu apakah Gajah Mada telah memakan buah Palapa atau belum dan apakah nusantara telah bersatu atau belum. Jadi inilah mengapa buah palapa itu masih menjadi misteri.

Pementasan ini dimainkan oleh 4 aktor diantaranya Bayu Agustari Adha, Jeffi Rangga, Ravika Ayu, dan Sartika Syamer, serta turut dibantu musiknya oleh Hasanul Arifin. Unit kegiatan kesenian sendiri terus melakukan acara malam apresiasi seni sekali dalam dua minggu untuk terus menggenjot para anggota unit kegiatan kesenian dalam berkarya. Dalam acara tersebut juga ditampilkan penampilan musik, visualisasi puisi, dan juga tari tradisional. Acara berikutnya akan diadakan pada tanggal 29 Mei di parkiran FIS UNP. Jadi bagi mahasiswa UNP yang ingin menikmati kesenian yang disajikan oleh UK-KES UNP silahkan saja datang.



--- Pada Kam, 30/4/09, Bayu Agustari Adha menulis: