Monday, July 5, 2010

Sukses Tangkap Peluang Pasar Buku Fiksi

Kesenjangan akses terhadap keduanya akan berpotensi menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang dalam. Baginya, pengetahuan yang berasal dari kedua media itu sangat bermanfaat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Berbisnis di kedua bidang ini sangat menguntungkan. Tidak hanya dari sudut pandang ekonomi, tapi lebih jauh lagi dari sudut pandang sosial dan budaya. Fungsi buku sebagai alat pencerdas bangsa sepertinya menjadi penarik utama minat pengagum Mahathir Muhammad ini menekuni bisnis penerbitan buku.

Dari sisi bisnis, penerbit yang mulai berkiprah pada 2000 itu telah sukses memperluas pasarnya dengan ikut masuk ke pasar buku fiksi. Peminat buku fiksi serius ini cukup tinggi. Kedua tema itu tengah digandrungi masyarakat pembaca.

Karena itu, pihaknya serius menggarap peluang pasar ini. Dan secara mengejutkan, Serambi mampu menerbitkan buku The Da Vinci Code dan Malaikat dan Iblis karya Dan Brown. Buku fiksi yang laris itu membuat nama Serambi menjadi semakin dikenal di kalangan pembaca.

Di samping mencerdaskan bangsa, buku juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus belajar.

“Bukankah Allah juga berfirman dalam ayat pertama Al-Qur’an dengan perintah mem­baca?” ungkapnya sambil menyebutkan satu ayat dalam wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad.

Selain memimpin sebuah perusahaan penerbit buku, aktivitas keseharian pria kelahiran Pasuruan, Jatim, 3 September 1959 ini juga sangat sibuk. Salah satunya, mengelola sebuah restoran ala Timur Tengah bernama Restoran Little Baghdad.

Di tengah kesibukannya dalam mengelola bisnis, Bahalwan menggemari beberapa aktivitas yang menjadu hobinya.

“Dulu saya sangat senang berburu. Sekarang senang jalan-jalan naik Harley,” kisah pria yang tercatat sebagai pendiri Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter ini.

Abdul Azies Bahalwan

No comments: