Friday, July 8, 2011

Jelang Porwil VIII Batam 2011 Cabang Atletik Sebaiknya Dicoret

BATAM - Tokoh olahraga Batam, Edi Sihite mengusulkan cabang atletik sebaiknya tidak dilombakan (dicoret) saja dalam keikutsertaan pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) VIII.
Dikarenakan panitia hanya akan melombakan beberapa nomor saja. Sementara untuk bisa dikatakan atletik, maka suatu iven harus mempertandingkan seluruh nomor yang ada dalam atletik tersebut.

Apalagi yang dilombakan itu hanya sebagian kecil saja dari begitu banyaknya nomor di cabang atletik. "Mana mungkin bisa dikatakan atletik kalau yang dipertandingkan itu cuma beberapa nomor saja," ujar Edi Sihite, kemarin.

Edi Sihite menyesalkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri yang tidak mempersiapkan secara matang pelaksanaan Porwil ini. Menurutnya, sejak tahun 2007 saat diketahuinya Kepri sebagai tuan rumah, dia telah mengajukan draft dan saran untuk pelaksanaan Porwil 2011 pada masa pimpinan Ismeth Abdullah sebagai Ketua Umum KONI Kepri. Dalam tulisan itu dia menjabarkan secara rinci kriteria mengenai kepelatihan yang nantinya akan berhubungan dengan fasilitas olahraga.

Beliau mencontohkan mengenai lintasan atletik. Cabang olahraga ini memiliki syarat minimal untuk kecepatan waktu dalam satu nomor lintasan. Sedangkan lintasan yang standar itu adalah lintasan sintetis. "Disini kita punya lintasan tanah liat. Tentu saja lintasan ini tidak memenuhi standar, dan catatan waktu atletpun juga tidak akan dapat memenuhi standar minimal yang ditetapkan pusat. Karena tentu atlet yang berlari di tanah liat akan merasa berat daripada berlatih di lintasan sintetis," katanya.

Mantan Ketua Harian KONI Batam ini menyarankan supaya cabang atletik tidak usah dipertandingkan. Karena saat ini lintasan masih tanah liat. Sementara itu, dari informasi diperoleh Haluan Kepri, kemungkinan cabang atletik yang menggunakan lintasan tidak akan dipertandingkan.

Jelas saja ini tidak masuk akal apabila cabang atletik tidak mempertandingkan nomor-nomor lari. "Beginilah jadinya sekarang. Itu semua terjadi karena pengurus di KONI Kepri tidak ada yang paham betul soal olahraga," sesalnya.

Ditemui secara terpisah, Amri Wakil Sekretaris KONI Kepri mengatakan bahwa untuk masalah atletik ini masih akan dibahas pada Rakor Porwil dengan KONI se-Sumatera, 22 April nanti di Batam.

Pada rapat itu akan dibahas mengenai nomor-nomor atletik yang akan bisa dipertandingkan pada Porwil Juni mendatang, disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini.

Mengenai tidak adanya penambahan fasilitas, Amri mengatakan bahwa itu sulit dilakukan karena minimnya biaya. Apalagi sarana dan prasarana yang dipunya saat ini merupakan milik BP Kawasan Batam.

"Kita harus berkoordinasi dengan BP Kawasan Batam, selaku pemilik sarana dan prasarana itu. Dan ini memerlukan proses dan waktu yang panjang untuk dapat merealisasikannya. Tidak mungkin dalam waktu dekat," katanya.(cw44)

No comments: